About

Translate Blog

japan.pngsouth-korea.pngusa.pngsaudi-arabia.pngrussian.pngnorway.pngindia.pngiceland.pnggermany.png

madridista

 PEMAIN TERBAIK REAL MADRID SEPANJANG MASSA

Sulit. Itu kata yang harus saya ucapkan ketika akan memilih 10 pemain terbaik Real Madrid sepanjang masa. Sejak awal berdiri, Madrid telah memiliki ratusan pemain bertalenta luar biasa. Permasalahan utamanya adalah, tim ini memang gemar mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia semenjak puluhan tahun lalu. Tidak seperti Manchester City yang baru-baru ini saja memiliki kegemaran yang sama. Tapi bagi saya, dibawah ini adalah daftar pemain yang memberikan pengaruh paling besar dalam menjaga kejayaan Los Merengues.

1. Alfredo Di Stefano

Adakah Madridista yang tidak tahu Alfredo Di Stefano? Apabila ada, sebaiknya anda mengenal pemain yang satu ini. Pemain yang pernah membela tiga tim nasional ini adalah legenda hidup Real Madrid dengan 308 gol sepanjang karirnya bagi Los Merengues. Dari Sembilan gelar UEFA Champions League yang dimiliki El Real, ia turut andil menyumbang lima diantaranya (1955/56, 1956/57, 1957/58, 1958/59, 1959/60). Ketajaman peraih dua kali Ballon d’Or (1957 dan 1959) ini sangat ditakuti oleh bek-bek lawan. Sebagai penghormatan, Real Madrid menjadikan namanya sebagai nama dari stadion milik Real Madrid Castilla di Valdebebas pada tahun 2006.



2. Ferenc Puskas

  Setelah era Di Stefano memborbardir gawang lawan, berikutnya muncul Ferenc Puskas. Real Madrid ketika era itu memang mengerikan. Duet Stefano-Puskas ini begitu mematikan. Pemain berkewarganegaraan Hungaria dan Spanyol ini ada di peringkat keempat pencetak gol terbanyak El Real dengan 238 gol. Selama berkarir di Madrid, Puskas telah menyumbang lima trofi Liga Spanyol secara berutut-turut dari tahun 1961-1965. Pemain kelahiran 1927 ini pun pernah meraih gelar El Pichichi empat tahun berturut-turut dari tahun 1960-1964. Dan untuk menghargai talenta yang ia miliki, FIFA menciptakan Ferenc Puskas Award pada tahun 2009 yang diberikan kepada pencetak gol terindah dalam satu musim. Penghargaan ini diberikan karena Puskas adalah pencetak gol terbanyak di abad ke-20 dengan 512 gol dari 528 pertandingan. Legend.


3. Zinedine Zidane


Masterpiece. Setiap Zidane menyentuh bola, kita pasti selalu berharap ia akan melakukan gerakan-gerakan yang tak terduga nan ajaib. Dia adalah bagian penting dari era Los Galacticos. Di musim pertamanya membela Real Madrid, ia langsung menyumbangkan gelar UEFA Champions League. Tak butuh banyak gol untuk membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain tengah terhebat sepanjang masa. Sebuah tandukan ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 tak akan cukup untuk membuat namanya menjadi buruk di mata pecinta sepakbola. Apapun yang terjadi, Zidane tetaplah Zidane dengan tendangan spektakulernya di Final Champions League 2002 yang akan dikenang sepanjang masa.



4. Luis Figo


Bagi pendukung Barcelona, ia adalah seorang Judas. Namun bagi pendukung Madrid, ia adalah seorang pendosa yang bertobat ke jalan yang benar. Kemarahan segenap penghuni Boixos Nois tak cukup untuk menghentikan talenta Figo. Pemain berkewaganegaraan Portugal ini benar-benar mengontrol lapangan tengah Los Merengues. Gesit, elegan, dan pintar dalam memainkan si kulit bundar. Menjadi pemain pertama di era Los Galacticos, kepopulerannya di kalangan Madridista mungkin hanya kalah dari sepotong kepala babi.



5. Iker Casillas

Saint Iker. Begitu ia biasa dipanggil oleh para Madridista. Pemain asli binaan El Real ini telah mejadi penjaga gawang utama Madrid semenjak tahun 2002. Pacar dari Sara Carbonero ini merupakan salah satu penjaga gawang terbaik di muka bumi saat ini. Jujur, saya merasa kasihan dengan para penjaga gawang cadangan Real Madrid. Bagaimana mungkin mereka bisa menggeser posisi seorang Casillas. Musim 2007-2008 adalah bukti betapa hebatnya seorang Casillas. Ia hanya kebobolan 32 gol dari 36 kali bertanding di La Liga. Sekarang ia telah menjadi kapten dari Real Madrid dan Spanyol. Reflek yang cepat, gesit, berwibawa, dan ganteng. Untuk poin yang terakhir, saya rasa cukup jarang seorang kiper memiliki paras tampan seperti dirinya. Setuju ladies?


6. Raul Gonzalez


 Siapa yang bisa mengingkari bahwa Raul adalah salah satu pemain terbaik Real Madrid? Bahkan pendukung Barcelona pun tidak! Pencetak gol terbanyak El Real (323 gol) ini adalah pemain asli binaan Castilla Real Madrid. Jangan lupa bahwa ia adalah pemain yang membuat Emilio Butragueno harus angkat kaki dari Estadio Santiago Bernabeu. Menjalani debut sebagai pemain termuda yang pernah bermain bagi El Real, Raul ditahbiskan menjadi Pangeran Bernabeu oleh seluruh Madridista. Sepanjang karirnya bersama Madrid, tak sekalipun ia mendapatkan kartu merah. Sebuah bukti bahwa ia tidak hanya memiliki skill, melainkan juga kepribadian yang baik dalam mengontrol emosi dan memimpin tim. Sekalipun ia tidak menghabiskan karir di Real Madrid, tak mungkin pendukung Madrid akan melupakan pangerannya yang tercinta.


7.Cristiano Ronaldo 
Pada 1 Juli 2009, ia pindah ke Real Madrid, klubnya saat ini, dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,3 Triliun, yang menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola. Ia telah bermain 81 kali dan mencetak 87 gol untuk Real Madrid. Pada musim La Liga 2010/2011, Ronaldo mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak di La Liga dalam 1 musim, sejumlah 40 gol





 FAKTA UNIK CR7

 Cristiano Ronaldo CR7 2013 HD Wallpaper

Cristiano Ronaldo, siapa yang tidak kenal dengan pemuda tampan, atletis dan bergelimang dengan harta. Semua wanita yang didekatinya, hampir sulit untuk menolak ajakan kencannya. Dibalik ketenarannya, tersimpan beberapa hal unik yang dirangkum dalam artikel ini.
1. Lahir Dan Besar Di Portugal
Lahir pada tanggal 5 Februari 1985 di Santo Antonio, kota yang dikenal dengan nama Funchal, Madeira, Portugal. Anak bungsu dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan Jose Dinis Aveiro, seorang juru masak dan tukang kebun kota.
2. Nama Cristiano Ronaldo
Ketika bersinar, publik sempat bingung dengan nama Ronaldo, karena beberapa saat sebelumnya kita juga mengenal Ronaldo Luiz Nazario De Lima, striker fenomenal asal Brazil. Banyak yang meyakini nama Cristian terinspirasi dari Ronaldo asal Brazil.
Sebenarnya ia lahir dengan nama lengkap Cristiano Dos Santos Aveiro, memang betul tidak ada nama Ronaldo di sana, tetapi ayahnya adalah seorang penggemar berat mantan presiden Amerika Serikat yang juga aktor kenamaan, yaitu Ronald Reagan. Sehingga memutuskan untuk memberi nama tengah "Ronaldo" sebagai nama kedua, Ronald dikenal dengan sebutan Ronaldo bagi orang Portugal.
3. Piala FA, Tropi Pertamanya
Ketika menjejakkan kaki di tanah Inggris, dan masih mempunyai postur tubuh yang bisa dibilang kurus. Ronaldo mampu mempersembahkan tropi pertamanya bagi Manchester United sebuah piala FA.
Berjumpa dengan Millwall di partai final, Ronaldo membuat gol pembuka dalam partai yang berkesudahan 3-0.
4. Orang Portugis Pertama
Ronaldo, adalah pemain berdarah portugis pertama yang bermain untuk Manchester United. Menjelang musim 2003-2004, Ronaldo ditransfer dari Sporting Lisbon, setelah Sir Alex melihat bagaimana pengaruh yang besar dari seorang Ronaldo dalam partai Sporting Lisbon melawan Manchester United, yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Sporting Lisbon.
Setelah Ronaldo, berikutnya ia mengajak rekan-rekannya yang bermain di Liga Portugal untuk berlabuh di Old Trafford, yaitu Nani, Anderson dan 'si kembar' Fabio dan Rafael Da Silva.
5. The Next Seven
Awal mulanya Ronaldo meminta nomor punggung 28, tapi ditolak oleh Sir Alex. Dengan alasan untuk memotivasi Ronaldo dan berniat menjadikan bintang baru di Old trafford, Sir Alex tidak sungkan untuk memberikan nomor 'keramat' di skuad Manchester United, yaitu no 7.
George Best, Eric Cantona dan David Beckham adalah legenda Old Trafford yang mewarisi nomor punggung 7 sebagai nomor keramat.
6. Pemain Portugal Kedua Terbaik
Setelah Luis Figo mendapatkan Fifa Best Player Of The World, atau yang sekarang dikenal dengan Ballon'D'Or. Ronaldo adalah orang Portugal kedua yang mampu menjadikan tahun 2009 sebagai tahun yang berkesan dalam hidupnya. Mengalahkan Messi dan Torres dalam pemilihan pemain terbaik dunia.
7. Pemecah Rekor Diego Maradona
Ketika diperkenalkan di Santiago Bernabeu oleh Florention Perez, Santiago Bernabeu penuh sesak dengan 80,000 penggemar yang antusias melihat rekrutan baru tim mereka. Mengalahkan momen dimana Diego Maradona diperkenalkan kepada publik Napoli pada tahun 1984, yang hanya dipenuhi 75,000 penonton.
8. Gol Tercantik
Apakah Anda tahu bahwa Cristiano Ronaldo adalah pemain pertama yang namanya tertulis dalam sejarah pemenang penghargaan Ferenc Puskas FIFA?
Penghargaan Puskas diciptakan pada bulan Oktober 2009 untuk menghormati pemain legendaris Hongaria Ferenc Puskas. Penghargaan ini ditujukan untuk pemilik gol tercantik setiap tahunnya.
Cristiano Ronaldo memenangkan penghargaan ini berkat gol mengagumkan yang dicetaknya dari jarak 40-yard atau 36 meter lebih dari gawang saat melawan Porto pada pertandingan semifinal Liga Champion UEFA tahun 2009. Gol ini juga mengakhiri rekor tak terkalahkan Porto di Stadion Dragao dari klub-klub Inggris.
Dalam kompetisi ini yang memungkinkan semua penggemar dari seluruh dunia untuk memilih, Cristiano Ronaldo berhasil menempati urutan pertama dengan 17,68% suara.
Pemain Barcelona Andres Iniesta dan pemain Wolfsburg, Grafite masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga dengan perolehan 15,64% dan 13,39% dari suara total.
9. Rekor Gol Untuk Real Madrid di La Liga
Cristiano Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak 40 gol dalam satu musim La Liga mengalahkan rekor Hugo Sanchez dan telmo zarra dengan 38 Goal La Liga dalam satu musim !
10.Kedermawanan Cristiano Ronaldo
Tayangan televisi dari gempa bumi Samudra Hindia 2004 dan tsunami menunjukkan seorang bocah delapan tahun yang mengenakan jersey sepakbola No.7 Portugis yang terdampar selama 19 hari setelah keluarganya Tewas Terkena Tsunami.
Setelah Ronaldo Mengetahuinya di Langsung mengunjungi Aceh , Indonesia, untuk mengumpulkan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Aceh. Untuk mendukung para korban banjir Madeira 2010, Ronaldo bermain di sebuah pertandingan amal di Madeira antara Primeira Liga klub FC Porto dan pemain dari klub berbasis Madeiran Martimo dan Nacional. (foto:google)





10 FAKTA UNIK TENTANG EL CLASICO (REAL MADRID VS BARCELONA)

 
 
 
 
 
 
2 Votes

El Clasico (bahasa Inggris: The Classic), juga dikenal sebagai El Derbi Español atau El Classic adalah nama yang diberikan untuk setiap pertandingan sepak bola antara FC Barcelona dan Real Madrid. Pertandingan ini setidaknya (dan biasanya) setiap tahun menjadi bagian dari kompetisi La Liga Spanyol, dengan maksimum 2 pertandingan setahun, dengan dua tambahan di Copa del Rey, Liga Champions, dan Supercopa de España, dan juga mungkin dalam UEFA Super Cup. Selain Final Liga Champions, El Clasico adalah pertandingan yang juga disaksikan oleh ratusan juta orang. Persaingan itu muncul sebagai Madrid dan Barcelona adalah dua kota terbesar di Spanyol, dan dua klub adalah klub sepakbola paling berhasil dan berpengaruh di negeri ini. Real Madrid telah mengumpulkan 73 piala dan Barcelona 68, sementara Athletic Bilbao datang ketiga dengan 32 piala. Mereka kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi politik, dengan Real Madrid dan Barcelona mewakili nasionalisme dan nasionalisme Catalan Spanyol masing-masing. 1. Lebih dari sekedar batas geografi Liverpool vs Everton, Arsenal vs Spurs, dan AC Milan vs Intermilan adalah pertandingan-pertandingan derby panas dan sarat emosi. Fakta ini tidak bisa dipungkiri. Walaupun tradisi dan emosi dari rivalitas mereka begitu luar biasa, namun secara fundamental, persaingan tersebut hanyalah sebatas daerah geografis. Persaingan kedua tim hanyalah karena mereka mempunyai markas yang berdekatan satu sama lain. Jadi demi menjaga gengsi dan mengukuhkan siapa yang paling hebat dalam wilayah yang sama, timbullah rivalitas. Namun, persaingan antara Barcelona dan Real Madridmelebihi batas-batas wilayah. Rivalitas mereka abadi, karena yang ikut bersitegang adalah ibu kota dengan daerah yang hendak merdeka. 2. Catalunya vs Castille Barcelona dan Madrid merupakan dua kota terbesar di Spanyol. Hal itu saja sebenarnya sudah cukup untuk membentuk suatu rivalitas. Namun, mereka juga adalah tuan rumah dari dua daerah yang sangat berbeda baik secara kultur dan emosi. Dua kota tersebut juga menghasilkan dua ‘mahzab’ intelektual yang berbeda, dan tentu saja, berseberangan satu sama lain. Barcelona adalah Catalan, Madrid adalah Castillian. Orang-orang Catalan adalah masyarakat yang bebas, sedangkan Castille lebih seperti Keraton-nya Spanyol dan pusat pemerintahan. Perseteruan memuncak ketika Jenderal Franco, orang Madrid, yang beraliran fasisme, ingin ‘membasmi’ daerah Catalan. Jadi, ketika El Clásico digelar dan dimenangi Barcelona, ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Catalunya dalam membebaskan diri dari tirani pusat. Jika yang menang adalahReal Madrid, berarti ini adalah kemenangan pemerintah dalam upaya menegaskan kekuasaannya. 3. “Everyone picks a side” Pernyataan di atas adalah perseteruan ideologi, sosial, dan politik antara kebudayaan daerah yang ingin merdeka dengan pemerintah pusat yang kuat, dan tidak hanya melibatkan FC Barcelona dan Real Madrid, atau Catalunya dan Castille, tetapi juga seluruh masyarakat Spanyol. Ketika duel El Clásico berlangsung, dapat dipastikan, seluruh orang di Spanyol akan terbagi dua. El Clásico mempunyai fungsi yang ‘unik’ yaitu sebagai ‘pembatas transparan’ antara dua daerah dalam satu negara. Suporter dari klub lain, siapa pun mereka, akan memilih salah satu di antara Barcelona danReal Madrid, berdasarkan kepentingan dan ideologi masing-masing, everyone (should) picks a side. 4. Merupakan anggota dari Liga Terbaik di dunia Apapun konteks-konteks budaya yang terdapat pada duel El Clásico, tidak akan ada orang luar yang peduli pada pertandingan tersebut ia jika terdapat pada, misalnya, Liga Domestik Siprus. Tapi ini tidak. Duel tersebut berasal dari La Liga Primera, yang merupakan liga terbaik di dunia berdasarkan penilaian FIFA (dalam diskusi debate panjang lainnya, liga-liga lain mungkin saja muncul sebagai liga yang lebih baik, namun setidaknya La Liga adalah salah satu liga sepakbola terbaik di dunia), jadi seluruh perhatian insan sepakbola pasti tertuju ke sana. 5. Menampilkan dua klub terbaik dari La Liga Tidak hanya gengsi, namun dominasi kedua tim di La Liga merupakan jaminan panasnya pertandingan ini. Karena kedua tim biasanya berada di pucuk klasemen, maka hasil dari El Clásico menjadi sangat menentukan siapa yang akan merajai liga pada akhir musim. AC Milan vs Intermilan mengkin adalah derby perseteruan dua klub papan atas Serie A, tetapi di sana juga terdapat Juventus dan AS Roma untuk disaingi. Sehingga, kadang-kadang, tifosi merasa pertandingan AC Milan vs Juventus atau Intermilan vs AS Roma menjadi sama krusialnya. Dan hal ini menjadikan signifikasi partai derby kota Milan agak berkurang. Lain halnya dengan Barcelona vs Real Madrid yang begitu menentukan. La Liga memang bukanlah pacuan dua ‘kuda’ saja, tetapi selalu ada dua kuda berwarna ‘merah biru’ dan ‘putih-putih’ yang ikut serta. Dua kuda ini juga belum pernah terdegradasi ke divisi bawah (dan sepertinya tidak akan pernah, baik itu karena kualitas maupun lobi politik mereka yang kuat di Spanyol). 6. Dan pemain-pemain terbaik di dunia Karena Barcelona dan Real Madrid merupakan dua di antara klub-klub terkaya di dunia, mereka selalu dihuni oleh pemain-pemain terbaik pula. Misalnya, ketika Lionel Messi cedera, di bangku cadangan sudah ada Henry, Deco, atau Ronaldinho. Kita juga masih ingat Madrid pernah dihuni pemain sekelas Zidane, Ronaldo, Raúl, Figo, Beckham, dan Roberto Carlos yang bermain bersamaan. Ketika El Clásico berlangsung, kita seperti melihat uang ratusan jutaan dollar sedang ‘berlari-lari’ di atas lapangan. 7. Juga beberapa talenta lokal Di samping belanja pemain-pemain kelas dunia tersebut, kedua tim juga dipenuhi oleh talenta-talenta lokal binaan kubu masing-masing. El Barça punya Valdés, Puyol, Xavi, Iniesta, dan Bojan yang merupakan produk-produk dari akademi sepakbolanya, sedangkan Messi dan Giovanni adalah anak-anak muda yang bersekolah di Barcelona sejak kecil. Sedangkan Los Blancos punya Casillas, maskot tim Raúl (meski di awal karir ia sempat bermain di Athletico), Guti, dan Torres yang merupakan didikan akademi Madrid. Dan hebatnya, pemain-pemain ini adalah anggota timnas Spanyol. ‘Rasa’ lokal ini menjamin bahwa tak seorang pun di lapangan yang akan melupakan aspek-aspek budaya yang melatarbelakangi El Clásico. Arsenal mungkin diisi pemain-pemain muda bertalenta, namun nyaris tidak ada pemain asli Inggris di sana. Manchester United sekarang hanya tinggal menyisakan pemain tua seperti Giggs dan Scholes sebagai binaan asli mereka. Itulah bedanya dengan El Clásico. 8. Sejarah transfer yang ‘kontroversial’ antara kedua tim. Sebagai dua klub terkuat dan terkaya di Spanyol, tak dapat dihindari, Barcelona dan Real Madrid akan berebut mendapatkan tanda tangan pemain top. Salah satu dari kasus tersebut adalah ketika kedua klub berniat mengontrak pemain River Plate, Alfredo Di Stefano pada tahun 1953. Transfer tersebut sangat kontroversial dan merupakan salah satu pemicu ‘kerasnya’ El Clásico. Sebuah kontrak janggal dilakukan ketika Di Stefano menandatangani proposal kedua klub sekaligus. Ia akan bermain dua musim untuk Real Madrid (yang menghubungi lebih awal) dan dua musim untuk Barcelona. Namun, setelah melihat debut pertamanya di Real, El Barça setuju untuk melepaskan Di Stefano secara permanen. Hal ini masih menjadi perdebatan: Pertama, bahwa Barcelona melihat penampilan Di Stefano yang kurang menjanjikan dalam debutnya. Kedua, ada indikasi bahwa Barcelona ditekan oleh diktator Jenderal Franco yang pro-Madrid, yang mengancam akan memberlakukan larangan untuk pemain asing bermain di La Liga. Tren ini pun terus berlanjut; kedua tim terus bersitegang untuk mendapatkan pemain-pemain top (seperti yang mereka lakukan pada David Beckham tahun 2003). Namun tidak ada yang lebih ‘menyakitkan’ selain ketika salah satu pemain dari tim ini hengkang ke tim lainnya, seperti yang terjadi pada Luis Enrique, yang pindah dari Madrid ke Barcelona, atau kasus Luis Figo pada tahun 2000, yang hijrah dari Azulgrana ke Los Merengues dan memecahkan rekor transfer (sebelum Zidane) sebesar 65 juta Euro. Dan ketika kembali ke stadion mantan klubnya, cemoohan, teriakan, bahkan lemparan kepala babi harus mereka terima. Semuanya karena atmosfir ‘neraka’ El Clásico. 9. Ukuran stadion Nama besar kedua klub ternyata juga didukung oleh besarnya stadion yang mereka miliki. Baik Camp Nou maupun Santiago Bernabéu merupakan stadion elit dan raksasa sehingga menjanjikan atmosfer yang luar biasa. Camp Nou bahkan merupakan stadion berkapasitas terbesar di Eropa, yaitu sanggup menampung 98.772 kursi. Sebelum direnovasi, stadion ini malah pernah terisi 200 ribu penonton dalam salah satu El Clásico. Sedangkan Santiago Bernabéu mampu menampung 80.400 Madridistas dan dinobatkan sebagai salah satu stadion berfasilitas terbaik di dunia. 10. Menghasilkan tontonan sepakbola yang berkualitas Jika yang terjadi di lapangan adalah sebuah tontonan yang mengecewakan, semua poin di atas tidak ada artinya. Dan tanah Spanyol akan menjadi tempat yang menyedihkan jika semua orang menunggu-nunggu partai yang diadakan sekali dua tahun ini, hanya untuk menyaksikan pertandingan yang menyisakan buruk dan membosankan. Tapi tidak. Pertandingan El Clásico, secara tradisi, selalu mempertontonkan sepakbola berkualitas, menyerang, atraktif, penuh skill, dan aroma ‘membunuh’ yang dahsyat. Skor-skor menakjubkan, seperti 3-3, musim lalu di Camp Nou adalah contoh betapa alotnya pertandingan ini.

0 komentar:

Posting Komentar